Kilas Balik Nabi Nuh as.
Ternyata, dakwah Nabi Nuh as selalu mendapat tolakan dan perlawanan dari Umatnya saat itu. Hanya sedikit saja dari mereka yang mau menerima dan jadi pengikut nabi Nuh as.
Dunia Ibarat Rumah
Alyumnaa.com~Pernah suatu masa, salah satu Umat pengikut setia Nabi Nuh, bertanya : " Wahai Nabiyullah Nuh, Engkau adalah Nabi Allah yang berumur panjang, coba terangkan bagaimana gambaran dunia ini menurut pandanganmu."Nabi Nuh as. menjawab : " Dunia ini tidak lebih seperti rumah yang mempunyai dua pintu, yang satu di depan dan satunya di belakang, barang siapa yang masuk ke dalamnya (ke dunia) lewat pintu depan, pasti ia akan keluar jua lewat pintu belakang (mengalami kematian). Maka barangsiapa yang mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan akhirat, dia tidak lebih dari suatu perkara yang keluar dari pintu belakang (dubur, yakni kotoran).
Mereka membangunnya, kemudian merusaknya begitulah dunia ini adanya."
Nabi Nuh as. Membuat Perahu Dengan 124000 Lembar Kayu
Alyumnaa.com~Sudah tidak ada harapan lagi kaum Nuh akan beriman, kecuali sedikit. Akhirnya, Nabi Nuh berdoa agar Allah menimpakan azab kepada kaumnya. Allah pun mengabulkan doa Nabi Nuh. Sebelum membinasakan kaum kafir itu. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh as dan kaum Muslim menyiapkan 124000 lembar kayu untuk membuat kapal. Setiap lembar kayu bertuliskan Nama Nabi-nabi Allah yang berjumlah 124000 nabi. Nabi Nuh as dan pengikutnya segera menjalankan perintah Allah SWT itu. Mereka mulai membuat kapal. Namun, pembuatan kapal diejek oleh orang-orang kafir. Untuk menghadapi ejekan orang-orang kafir itu, Nabi Nuh berkata, "Jika kamu mengejek Kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalin, mengejek (kami). Kelak, kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya, dan yang akan ditimpa azab yang kekal." (QS. Huud : 38-39).
Proses pembuatan kapal hampir selesai, namun masih kurang sempurna. Kapal itu masih membutuhkan 4 lembar kayu lagi. Akhirnya malaikat Jibril memerintahkan untuk memotong 4 kayu lagi. Dan ternyata di setiap lembar kayu itu tertulis nama 4 sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Ummar bin Khattab, Usman bin Affan dan Sayyidina Ali Ra. Subhanallah.
Seluruh Makhluk Binasa
Alyumnaa.com~Nabi Nuh dan pengikutnya, kaum Muslim, akhirnya selesai membuat kapal. Selanjutnya, Allah memerintahkan Nabi Nuh as untuk mengumpulkan sepasang dari setiap jenis hewan yang hidup. Lalu, hewan-hewan itu dimasukkan ke dalam kapal. Hal ini supaya mereka bisa berkembang biak lagi. Sebab, nanti setelah bencana besar melanda, makhluk hidup di bumi akan musnah. Kecuali yang ikut naik ke kapal Nabi Nuh. Setelah itu, Nabi Nuh menyuruh semua pengikutnya naik ke kapal. Nabi Nuh berkata kepada orang-orang beriman, "Naiklah ke kapal dengan menyebut nama Allah Ta'ala di waktu berlayar dan berlabuh."Mereka berdoa demikian karena bukan kapal itu yang menyelamatkan mereka. Hanya Allah-lah yang menjalankan dan menghentikan kapal itu. Sehingga, wajiblah atas mereka berharap kepada Allah. Setelah semuanya siap di dalam kapal, Allah menurunkan hujan dari langit. Allah menyuruh bumi memancarkan air panas dari segenap penjurunya. Dalam sekejap, air dari langit dan bumi berkumpul sehingga timbullah air bah yang dahsyat. Itulah bencana yang ditakdirkan Allah, dengan doa Nabi-Nya, untuk membinasakan orang-orang kafir. Sementara itu, kapal berlayar dengan perlindungan Allah dan pemeliharaan-Nya. Allah telah menyelamatkan Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman.
Asal muasal Permusuhan Kucing dan Anjing
Ilustrasi :http://www.sabdaspace.org |
Perbuatan si Anjing terus berulang sampai ke tiga kalinya, namun perbuatan yang ke tiga kalinya ini, yakni Si Anjing mengawini betinanya dengan waktu/durasi yang lama, sehingga akhirnya diketahui langsung oleh Nabi Nuh as. Al hasil Si Anjing pun merasa malu atas perbuatannya. Lalu Si Anjing memohon kepada Nabi Nuh as, agar si kucing yang telah mempermalukannya itu mendapat rasa malu yang sama ketika mengawini betinanya.
Al hasil sampai sekarang, Si Anjing membutuhkan waktu/durasi yang lama saat mengawini betinanya, sedangkan Si Kucing akan selalu mengeong-ngeong gaduh saat kawin dengan betinanya sehingga menarik perhatian bagi siapapun yang mendengarnya.
Sedangkan untuk mencukupi panganan seluruh penumpang, Nabi Nuh kemudian mengumpulkan sisa-sisa perbekalan yang ada, kemudian Nabi Nuh mengolahnya menjadi Bubur. Menurut sebagian riwayat kapal Nabi Nuh as. berlabuh dengan selamat pada tanggal 10 Muharram.
Oleh sebab itu sebagian masyarakat saat ini mengenang kisah Nabi Nuh as ini dengan membuat Bubur dan saling menukar makanan pada tangal 10 Muharam yang dikenal dengan Hari Asyuro.
Inspirasi : -Majlis Alhidayah,
-http://dunia-nabi.blogspot.co.id