Sahabat Yumnaa~Makanan dan minuman merupakan salah satu dari kenikmatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala limpahkan kepada kita. Jenisnya pun sangat beragam. Namun sebagai seorang muslim hendaklah kita hanya memakan dan meminum yang halal saja dan meninggalkan yang haram. Lalu bagaimanakah cara kita menghargai dan mensyukuri rejeki berupa makanan dan minuman yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan itu? Bagaimana sikap kita apabila makanan atau minuman yang tersedia tidak kita sukai, kurang menarik, tidak begizi dan lain sebagainya?.
Rasulullah adalah suri tauladan bagi kita sebagai umatnya. Beliau tidak pernah mencela makanan atau minuman atau bahkan berkomentar miring sekalipun terhadap makanan yang boleh (halal) dimakan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, ia berkata:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَا عَابَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ
كَانَ إِذَا اشْتَهَى شَيْئًا أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali.Kalau beliau menyukainya, maka akan beliau makan. Dan jika tidak
menyukainya, beliau meninggalkannya. [HR al-Bukhâri dan Muslim].
Berbeda jika makanan yang beliau hadapi adalah makanan yang haram, maka beliau akan mencelanya dan melarang untuk memakannya.
Anjuran Menolak Makanan Dengan Perkataan Yang Pantas
Diriwayatkan di dalam kitab Sahih Bukhari dan kitab Sahih Muslim dari Khalid bin al-Walid tentang hadis mengenai binatang dhab (binatang padang pasir yang hidup di lubang-lubang batu dan mirip biawak)," yang dihidangkan kepada Rasulullah saw. setelah dipanggang. Di dalam hadis itu disebutkan :
Anjuran Menolak Makanan Dengan Perkataan Yang Pantas
Diriwayatkan di dalam kitab Sahih Bukhari dan kitab Sahih Muslim dari Khalid bin al-Walid tentang hadis mengenai binatang dhab (binatang padang pasir yang hidup di lubang-lubang batu dan mirip biawak)," yang dihidangkan kepada Rasulullah saw. setelah dipanggang. Di dalam hadis itu disebutkan :